Menikahi Pria Misterius

Wanwan: “Bukan Anjingku.” 



Wanwan: “Bukan Anjingku.” 

0Dan pelukan hangat yang diharapkan tidak datang. Qiao Zixin menjatuhkan dirinya ke depan dan mendarat dengan keras ke lantai.     
0

Rasa sakit yang menusuk di kedua lutut membuat Qiao Zixin menangis dalam sekejap, dia tidak sanggup berbuat apa-apa…     

"Auuuuuu."     

Jeritan yang lebih tajam dan melengking mengikuti gonggongan anjing itu, "Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..."     

Qiao Zixin tidak tahu dari mana anjing serigala berambut hitam itu melompat keluar, dan rasa sakit yang parah di pergelangan kakinya membuatnya menjerit kesakitan.     

**     

Setengah jam kemudian, Su Yunrong dan suaminya bergegas ke rumah sakit.     

Mereka bisa mendengar teriakan Qiao Zixin yang sangat keras dari koridor.     

Sedangkan di ruang operasi dokter sedang merawat luka Qiao Zixin.     

Kemudian dokter itu terpaksa berhenti, "Nona, jika Anda terus berteriak seperti ini, saya tidak bisa berkonsentrasi menangani luka Anda."     

Wajah Qiao Zixin penuh dengan air mata, "Tapi aku kesakitan, huhuhu ..."     

"Tapi jika Anda tetap berteriak, pengobatannya akan tertunda terus. Kalau semakin lama, hal ini hanya akan membuat Anda merasa kesakitan lebih lama." Dokter juga tampak tidak berdaya.     

Qiao Zixin menangis.     

Kenapa dia harus sesial ini?      

Qiao Zixin digigit anjing secara misterius. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Huo Jingshen berkata kalau dia takut akan infeksi pada lukanya, jadi dia pergi ke rumah sakit terdekat. Tidak disangka rumah sakit itu kehabisan obat bius!     

Setiap kali dokter itu mengobati lukanya, rasanya dokter itu sedang memotong dagingnya dengan pisau!     

Sangat menyakitkan sampai Qiao Zixin tidak sabar untuk memotong kakinya!     

Melihat pasiennya akhirnya tenang, dokter itu terus mengobati luka itu sampai pintu tiba-tiba didorong terbuka.     

"Zixin."      

"Ayah, Ibu." Qiao Zixin menangis ketika dia melihat orang tuanya.     

Sampai usia dua puluhan, dia tidak pernah merasakan sakit seperti itu!     

Pasangan itu bergegas menghampiri Qiao Zixin, Su Yunrong sangat ketakutan sampai dia hampir pingsan ketika melihat luka di kaki anaknya.     

Seluruh bagian pergelangan kakinya berdarah, dan kulit putihnya seketika berubah menjadi merah.     

"Wanwan, apa yang terjadi?" Tanya Qiao Jianye.      

Su Wanwan menjawab, "Saat aku turun ke lantai bawah, aku melihatnya sudah digigit anjing. Aku tidak tahu secara pasti."     

"Dokter tadi bilang kalau tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Selama lukanya dirawat, pasti dia akan segera sembuh. Besok dia bisa pergi ke rumah sakit lagi untuk mendapatkan suntik rabies…." Kata Su Wanwan menambahkan ketika melihat wajah Su Yunrong yang khawatir.     

"Baik-baik saja?" Su Yunrong menyela sebelum Su Wanwan bisa menyelesaikan kata-katanya, "Dia terluka parah, dan kamu bilang dia baik-baik saja?"     

Meskipun putri ini tidak begitu mudah tersinggung, tapi dia tidak pernah mengalami kejadian seperti itu sejak dia masih kecil!     

Kalau terjadi cedera pada otot dan tulang, kaki ini mungkin tidak akan berguna lagi! Hancur seumur hidup!     

Dia berbalik dan berkata dengan tegas, "Zixin, beritahu Ibu, sebenarnya apa yang terjadi?     

Qiao Zixin tidak mungkin berkata kalau penyebab anjing serigala hitam itu menggigitnya adalah karena teriakan Qiao Zixin saat ia ingin menjatuhkan diri ke Huo Jingshen dan dia terkena puntung rokok panas milik Huo Jingshen….     

Akhirnya Qiao Zixin hanya bisa menundukkan kepalanya dan berkata dengan samar, "Aku tidak tahu apa yang terjadi pada anjing itu. Tiba-tiba anjing itu keluar dan menggigit kakiku."     

"Kenapa anjing itu tiba-tiba menggigit orang tanpa alasan?" Kata Su Yunrong tidak percaya.     

"Selain itu, karena tuannya juga ada di rumah, tidak mungkin kan seorang tamu digigit seperti ini." Pikirnya.     

Qiao Zixin menangis dan terlihat menyedihkan, "Bagaimana aku tahu, aku kan sangat takut pada anjing, dan aku tidak mungkin mengambil inisiatif untuk memprovokasi anjing."     

"Sepupu?" Su Wanwan tiba-tiba berkata, "Sejak kapan kamu takut pada anjing?"     

Qiao Zixin tercengang.     

"Aku ingat kamu pernah memelihara seekor anjing saat kamu masih kecil. Waktu itu kamu pernah sengaja membiarkan anjing itu keluar, lalu anjing itu mengejar, dan menggigitku."     

Qiao Zixin tidak menyangka Su Wanwan masih mengingat hal ini, wajah Qiao Zixin berubah menjadi pucat, "Apa a…ada?"     

"Apa kamu tidak ingat?" Su Wanwan menatapnya dan tiba-tiba tersenyum, "Ya, bagaimanapun juga, bukan kamu yang digigit saat itu, jadi tidak heran kamu tidak memiliki ingatan tentang hal ini."     

Qiao Zixin terdiam.     

Dia tidak bisa menceritakan betapa sakitnya itu!     

Ketika Su Yunrong mendengar hal ini, dia merasa sangat marah, "Wanwan, sepupumu sedang terluka sekarang, apa kamu tidak bisa berhenti berbicara omong kosong di sini? Kamu hanya berdiri dan berbicara seenaknya? Saat itu kamu digigit di punggung kan? Saat itu sedang musim dingin, kamu mengenakan begitu banyak pakaian, dan kamu tidak terluka sama sekali, tentu saja masalah yang menimpamu sangat berbeda dengan masalah yang menimpa sepupumu sekarang."     

Su Wanwan memutar matanya.     

Siapa juga yang bilang kalau punggungnya sakit?      

"Aku juga ingin bertanya padamu, anjing ini kan sangat ganas, kenapa kamu tidak mengikatnya?" Su Yunrong bertanya lagi.     

"Itu bukan anjingku" Su Wanwan merasa kalau dia tertuduh, "Aku tidak pernah berani mendekatinya, dan aku tidak ada di sana ketika kejadian itu terjadi. Apa maksud pertanyaanmu?"      

"Zixin dengan maksud baik membawa sertifikat real estate padamu, tapi dia malah digigit seperti ini oleh anjingmu, mana tanggung jawabmu?"      

Su Yunrong selalu tidak menyukai keponakannya ini, dan saat tadi dia mendengar Su Wanwan menyebutkan kalau dia pernah digigit anjing ketika dia masih kecil, membuatnya menyimpulkan kalau Su Wanwan pasti melakukannya dengan sengaja.     

Mungkin Su Wanwan ingin membalas dendam pada Qiao Zixin dengan sengaja!     

"Sudah, sudah bukankah Su Wanwan bilang dia tidak tahu?" Qiao Jianye tidak bisa menahan diri untuk tidak menyela.     

"Diam!" Setelah Su Yunrong meneriaki suaminya, dia menatap Su Wanwan lagi, "Wanwan, sepupumu tidak tahu apa-apa waktu dia masih kecil, lagipula itu kan hanya kenakalan anak-anak, dan setelah itu pun dia ditegur oleh ayahnya. Kenapa kamu membalas Qiao Zixin seperti ini? Bagaimana kamu bisa menjadi begitu pendendam?"     

"Aku pendendam?" Su Wanwan langsung tertawa terbahak-bahak, "Bibi, kalau aku ingin membalas dendam, aku seharusnya tidak meminta suamiku untuk mengantarnya ke rumah sakit, lalu membiarkannya terinfeksi dan mati!"     

Su Yunrong langsung marah, "Anak ini….."     

"Maaf." Suara berat dan dingin tiba-tiba terdengar, dan menyela perkataan Su Yunrong.     

Saat Su Yunrong ingin memarahi Su Wanwan lagi, dia melihat ke wajah Huo Jingshen yang tampan dan luar biasa menawan, jadi dia sangat berusaha untuk menjaga hatinya agar tidak marah.     

Huo Jingshen berdiri di pintu, dia memegang kuitansi di antara jari-jarinya yang ramping, "Ini salahku, aku tidak tahu kalau istriku akan pulang malam ini, jadi aku membawa Ko pulang."     

Setelah selesai berbicara, Huo Jinghsen berjalan mendekat dan melirik Qiao Zixin dengan matanya yang panjang, sipit dan hitam pekat, "Tapi Ko biasanya tidak pernah menggigit, jadi aku tidak pernah mengikatnya, mungkin karena Nona Qiao mengenakan gaun merah malam ini, dan warnanya terlalu cerah."      

Setelah mendengar hal ini, Su Yunrong langsung menatap putrinya.     

Baru saat itulah dia menyadari bahwa Qiao Zixin berpakaian cukup megah.     

Gaun ketat merah yang menyala, pakaiannya berpotongan rendah dengan belahan tinggi, mereka bahkan bisa melihat sekilas belahan dada Qiao Zixin.     

Belum lagi Qiao Zixin juga menata rambutnya, mengenakan anting, kalung, gelang... semuanya.     

Hanya karena kekacauan barusan, gaya rambut yang awalnya halus sekarang berantakan, dan karena ia menangis begitu keras, jadi eyeliner dan bulu matanya luntur, lipstik berbintik-bintik, air mata menyapu wajah, dan alas bedaknya juga luntur….     

Wajah itu benar-benar mirip dengan jimat lukisan hantu.     

Su Yunrong langsung merasa malu.     

Su Yunrong telah mengajar di Universitas Nan bertahun-tahun, dia konservatif dan kuno, dan hal yang paling menghina baginya adalah pakaian tidak bermoral dari para gadis!     

Su Yunrong segera menegur dan bertanya, "Zixin, apa kamu tidak akan bekerja hari ini? Kenapa kamu berpakaian seperti ini?"     

Wajah Qiao Zixin panik dan buru-buru menjelaskan, "Perusahaanku pergi jalan-jalan di sore hari, jadi aku langsung pergi menemui Su Wanwan setelah selesai, dan aku tidak punya waktu untuk berganti pakaian."     

Su Yunrong tidak percaya, "Jangan sampai kamu memakai pakaian seperti ini lagi! Ini sudah bulan berapa, dan kamu masih memakai pakaian seperti ini! Apa kamu tidak takut sakit?"     

"Nona Qiao tampaknya memiliki cedera lain." Huo Jingshen mengingatkan lagi.     

Su Yunrong segera memeriksa putrinya lagi, dan kemudian...     

"Tanganmu kenapa?"      

Su Yunrong menatapnya dengan curiga, dan setelah itu dia bertanya lagi, "Apa yang terjadi dengan lututmu?"     

Kedua kaki dan lututnya memiliki memar yang jelas, merah dan bengkak, dan kulitnya pecah-pecah di beberapa tempat.     

Qiao Zixin merasa sedih, jadi dia hanya bisa menjelaskan, "Aku tidak berhati-hati saat berjalan, jadi aku jatuh."      

"Qiao Zixin!" Su Yunrong tiba-tiba menjadi sangat marah, "Kamu sangat keterlaluan! Bagaimana kamu bisa seperti ini…"     

Dia sangat malu untuk mengatakan apapun.     

Anaknya ini sangat suka berpacaran, dan dia sudah berpacaran dengan semua jenis pria.     

Tapi Su Yunrong masih tidak menyangka kalau anaknya masih suka melakukan kebiasaan aneh!     

Luka bakar ini, dan luka di lutut...     

Sangat jelas!     

Benar-benar membuat Su Yunrong sangat kesal!     

Tapi mereka sedang di depan banyak orang, Su Yunrong terlalu malu untuk membicarakan hal ini.     

Keburukan tidak bisa sembarangan dipublikasikan!     

Bagaimana Qiao Zixin tahu bahwa ibunya akan banyak bergaul?     

Dia melihat bekas luka merah yang terlihat jelas di telapak tangan kanan Qiao Zixin.     

Lukanya masih baru, seperti tersiram air panas.     

Qiao Zixin buru-buru menarik kembali tangannya, "Aku... aku tidak memperhatikan, mungkin... terbakar oleh sesuatu."     

Qiao Zixin baru saja berbohong, apalagi sekaran Huo Jingshen ada di dalam bangsal, Qiao Zixin benar-benar merasa bersalah, dan dia terlalu malu untuk menjelaskan lebih lanjut.     

Qiao Zixin menundukkan kepalanya karena malu dan membuat Su Yunrong yakin apa yang dia curigai tadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.